Pages

Kisah Bunga Mawar

Mawar Kampung  (Foto: Wikipedia)

Mawar Pink (Foto: Wikipedia)
Selain daripada menanam bunga, Kak Yah juga (dah tentulah, kan) suka membaca info tentang macam-macam bunga yang ada kat internet. Dengan cara ni dapatlah Kak Yah menambah ilmu (yang memang tak banyak mana pun) tentang cara-cara menanam bunga, menjaga bunga dan macam-macam lagi tentang bunga. Rasanya tak payahlah Kak Yah panjang lebarkan topik ni sebab korang pun tentu dah faham, kan?

Sebenarnya Kak Yah nak kongsi ngan korang satu kisah menarik yang Kak Yah jumpa semasa merayau-rayau dalam internet. Tapi korang kena baca dalam loghat Indon sebab penulisnya orang seberang!

Beginilah kisahnya ...

Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah tunas pohon mawar. Dia ingin sekali menanam tunas itu di kawasan belakang rumahnya. Peralatan menanam, baja serta pasu untuk pohon mawar tumbuh berkembang dengan segera disiapkan. Dipilihnya pasu yang terbaik, dan diletakkan pasu itu di sudut yang cukup mendapat sinaran matahari. Dia berharap, tunasnya ini dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiraminya tunas pohon mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dijaganya pohon itu. Tidak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera dibuangnya agar terhindar dari kekurangan makanan.
 

Beberapa waktu kemudian, mulailah kelihatan putik bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini merasa gembira, kerja kerasnya selama ini mulai membuahkan hasil. 

Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Dia kelihatan hairan, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Dia menyesali akan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu,duri-duri itu akan mengganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Pemuda itu mulai berkata dalam hati, "Mengapa dari bunga seindah ini, terdapat banyak sekali duri yang tajam? Tentunya ini akan menyukarkan aku untuk menjaganya nanti. Setiap kali kurapikan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada bagian dari kulitku yang terguris. Ah....pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tidak akan membiarkan tanganku berdarah kerana duri-duri pengganggu ini."

Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Dia mulai tidak ambil peduli, pohon mawarnya tidak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini kelihatan tidak bermaya. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun berguguran dan layu.

Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada 'mawar' yang tertanam. Tuhan yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Tuhanlah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Seperti taman-taman berbunga. Sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang, ramai dari kita yang hanya melihat "duri" yang tumbuh. Ramai dari kita yang hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak kedudukan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tidak mahu menerimanya. Kita berfikir bahawa hanya perkara-perkara yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk "menyirami" perkara-perkara baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tidak pernah memahami potensi yang kita  miliki.Ramai orang yang tidak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Ramai orang yang tidak menyedari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lainlah yang kadang harus menunjukkannya. 


Jika kita dapat menemukan "mawar-mawar" indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul. Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya. Seperti ketenangan air telaga yang menenangkan kerumitan hati.
 

Mari, kita temukan "mawar-mawar" ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tetapi janganlah kerananya membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan- tangan kita akan terguris dan terluka, tetapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.

Biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaanNya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan menumbuh - kembangkannya di dalam taman-taman hati kita...

 

(Dipetik dari: http://nancyarsita.multiply.com/journal/item/39)